topbella

Minggu, 09 Oktober 2011

TINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT KOTA

Pangkalpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (12/04/2010)  memperingati Hari Kesehatan Dunia. Kegiatan peringatan tersebut dilakukan bersamaan dengan upacara di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Bertindak sebagai pembina upacara Hendra Kusuma Jaya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Dinas Kesehatan saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI mengatakan, peringatan Hari Kesehatan kali ini mengusung tema "Kota Sehat Warga Sehat". Masalah kesehatan di perkotaan sangat komplek dan beragam, baik untuk masalah medis maupun untuk masalah kesehatan masyarakat. Contoh masalah kesehatan konvensional aspek medis yakni, penyakit menular. Sedangkan untuk masalah kesehatan modern seperti, kekurangan gizi, penyalagunaan obat dan beberapa persoalan kesehatan lainnya.

"Kita banyak melihat pemukiman penduduk yang terjadi pencemaran udara dan pencemaran air. Munculnya berbagai masalah kesehatan kota diakibatkan berbagai faktor di antaranya tinggi pertumbuhan penduduk," katanya, Senin (12/04/2010).

Lebih jauh ia menjelaskan, sekarang ini masih saja dihadapkan dengan penyebaran penyakit menular. Angka penderita penyakit malaria dan tuberkolosis (TB) sebelumnya pernah menurun, namun kini cukup banyak menjangkiti masyarakat. Selain itu, wilayah Indonesia sering sekali terjadi gempa, untuk itu perlu ditingkatkan kewaspadaan guna mengatasi penyakit yang diakibatkan bencana.

"Kita telah menerapkan kelurahan siaga atau desa siaga. Konsep kelurahan siaga atau desa siaga tersebut untuk menerapkan agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga kesehatan. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan potensi yang terdapat di dalam masyarakat itu sendiri," ungkapnya.

Masyarakat urbanisasi juga perlu meningkatkan dan mengupayakan kesejahteraan masyarakat. Dikatakannya, hal itu harus ditunjang dengan perencanaan kota yang memadai dan dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan pihak swasta, masyarakat dan sektor lainnya. Slogan Hari Kesehatan se-Dunia kali ini yaitu "Seribu Kota Seribu Kehidupan". Slogan ini mengandung ajakan agar pimpinan dan pengambil kebijakan untuk bersama-sama dapat menerapkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

"Selain itu, slogan tersebut mengajak tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri untuk menyikapi kebijakan tersebut. Sebab pertumbuhan di perkotaan juga dapat menjadi faktor menumbuhkan banyak permasalahan. Masalah perkotaan yang perlu mendapat perhatian antara lain, adanya pencemaran udara, perumahan yang kurang sehat, kehidupan yang kurang layak," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, semua persoalan tersebut dapat berdampak terhadap kehidupan manusia. Hari Kesehatan ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk melangkah dalam membuat kebijakan dan mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam bidang kesehatan. Untuk itu dalam melakukan pembangunan harus berwawasan terhadap kesehatan lingkungan.

Pemerintah pusat menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, yang telah menerapkan wawasan kesehatan dalam pembangunan. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan menerapkan hari tanpa kendaraan bermotor, memperluas kawasan dilarang merokok, memperluas ruang publik untuk penghijaun dan menerapkan hari olahraga.
"Kita juga memberi aspirasi kepada masyarakat yang peduli dengan kegiatan sosial dan lingkungan. Pemerintah akan mendorong kegiatan masyarakat ke arah perbaikan," ungkapnya

[+/-] Selengkapnya...

MEMBANGUN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SAMPAI TINGKAT DESA


Kesehatan merupakan anugrah Tuhan yang tidak ternilai harganya maka kewajiban kita untuk menjaganya, bila kita sehat maka kita akan mudah melakukan berbagai aktivitas sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Sedangkan bila kita sakit kita tidak mudah melakukan aktivitas sehingga produktivitas akan menurun, kondisi sakit selain merugikan diri sendiri juga merugikan orang lain, pekerjaan yang harus ditangani harus digantikan orang lain yang hasilnya tentu tidak sama bila kita menanganinya sendiri.
Isu kesehatan menjadi penting ditengah persaingan global yang menyesakan karena ketidaksiapan menghadapinya, penyakit jiwa dan mental bisa seiring dan sejalan dengan penyakit fisik akibat kemiskinan, lingkungan kotor dan kumuh, serta ketidakmampuan masyarakat untuk membiayai upaya kesehatan atau ongkos berobat pada waktu sakit. 
Isu kesehatan tidak hanya menjadi konsusmsi dinegara miskin dan berkembang tetapi juga dinegara maju dan kaya, karena menyangkut produktivitas bangsa baik secara social maupun ekonomis, dan berpengaruh pada kemajuan sebuah negara.
Oleh karena itu peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ketingkat optimal bahkan maksimal.
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah dengan membangun pusat kesehatan masyarakat sampai ke tingkat desa. Pembangunan ini sangat penting karena bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan, memantau kecukupan gizi, mengkoordinasikan posyandu ditingkat desa, memberikan penyuluhan kesehatan dalam rangka mencegah berbagai macam penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan, dan memantau lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
Dengan upaya pembangunan kesehatan di atas, arti kesehatan yang sesungguhnya sesuai dengan Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan dapat terwujud, yaitu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara social dan ekonomis.

[+/-] Selengkapnya...

PENGELOLAAN SAMPAH KES-MAS

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area

Tujuan

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

Metoda Pembuangan

Penimbunan darat

Penimbunan darat sampah di Hawaii.
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

Metode Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

Pengolahan kembali secara fisik

Baja di Buang, dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste Management (Eropah).
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

Pengolahan biologis

Pengkomposan.
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

Pemulihan energi

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment di Jerman, 2007
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

 Metode penghindaran dan pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

Konsep pengelolaan sampah

Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:
Diagram dari hirarki limbah.
  • Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
  • Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.
  • prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan

Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.Manfaat pengelolaan sampah
  1. Penghematan sumber daya alam
  2. Penghematan energi
  3. Penghematan lahan TPA
  4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
  5. Mengurangi pencemaran

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

  1. Longsor tumpukan sampah
  2. Sumber penyakit
  3. Pencemaran lingkungan
  4. Menyebabkan banjir

[+/-] Selengkapnya...

Atasi Berbagai Penyakit Dengan Lalapan

| April 1, 2011 | 0 Comments
Lalapan merupakan jenis lauk sebagai temen makan nasi yang berkhasiat tinggi bagi kesehatan,  sangat mudah didapat dan dengan harga yang murah meriah. Lalapan dapat mengatasi berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan praktis. Hanya dengan untuk lalap makan nasi saja, tanpa diolah tetapi dicuci bersih terlebih dahulu. Untuk mengetahui lebih jelas bagai mana cara dan lalapan apa yang bisa mengatasi penyakit tertentu, silahkan baca artikel ini sampai dengan selesai.

 Atasi Berbagai Penyakit Dengan Lalapan
Berbagai Macam Lalapan
Lalapan bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung zat gizi relatif tinggi yang sangat dibutuhkan tubuh, yaitu vitamin dan mineral. Hampir semua jenis vitamin dan mikronutrien (terutama mineral) yang penting bagi tubuh terdapat di dalam lalapan. Vitamin dan mineral penting berguna untuk menjaga metabolisme tubuh. Selain vitamin dan mineral, lalapan memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat sering kali disebut sebagai the forgotten nutrient (zat gizi yang dilupakan) karena pada awalnya tidak diketahui fungsinya. Padahal, serat berguna untuk melancarkan pembuangan kotoran (tinja), menurunkan kolesterol, mengurangi resiko penyakit jantung, dan mencegah kanker usus.
Manfaat lain lalapan adalah untuk memperlambat penuaan dan menjaga kecantikan. Kandungan antioksidan dalam lalapan dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan penuaan dini. Dengan mengkonsumsi lalapan yang cukup, kecantikan tubuh senantiasa terjaga dan terlihat awet muda.
Dengan kata lain, untuk menangkal atau mengobati suatu penyakit tidak mutlak harus mengkonsumsi obat-obatan kimia. Sebagai gantinya dapat ditempuh upaya pengobatan alternatif dengan mengkonsumsi lalapan secara rutin. Banyak jenis lalapan yang berkhasiat mengobati berbagai jenis penyakit. Namun, tidak semua lalapan berkhasiat obat. Hingga saat ini belum ada aturan yang jelas dan lengkap mengenai dosis konsumsi lalapan. Hal ini dikarenakan kebiasaan mengkonsumsi lalapan merupakan tradisi warisan nenek moyang sehingga tidak ada aturan tertulis. Namun, dari pengalaman dapat ditentukan perkiraan dosis konsumsi lalapan yang dianjurkan untuk kepentingan pengobatan.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan tentang tanaman yang berkhasiat obat, diketahui pula bahwa banyak jenis lalapan yang bermanfaat sebagai obat. Lalapan tersebut berkhasiat membantu dalam pencegahan dan pengobatan berbagai jenis penyakit. Hal ini dimungkinkan karena dalam berbagai jenis lalapan terkandung bermacam-macam zat atau senyawa kimia tertentu yang berkhasiat obat. Dengan mengkonsumsi sayuran lalap yang berkhasiat tertentu, penyakit yang diderita dapat diobati.
Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa diobati dengan lalapan antara lain sebagai berikut :
1.  Diabetes (Kencing Manis) :  Penyakit diabetes dapat diobati dengan beberapa jenis lalapan. Daun dan buah mengkudu, buncis, leunca, petai, petai cina, dan salam berkhasiat menurunkan kadar gula darah.
2.  Kanker :  Beberapa jenis kanker seperti kanker mulut rahim, kanker pavudara, kanker lambung, dan kanker hati dapat dicegah atau diobati dengan lalapan. Beberapa jenis lalapan tersebut di antaranya buncis, leunca, dan mengkudu.
3.  Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)   :   Lalapan yang dapat dimakan mentah/direbus atau dibuat sayur terlebih dahulu seperti buncis, mengkudu, buah pepaya, katuk, kunyit, leunca, mentimun, pegagan, selada air, seledri, dan takokak berkhasiat menurunkan tekanan darah.
4.  Sakit kuning (lever)    :    Rimpang kunyit, mengkudu, sawi tanah, dan semanggi berkhasiat sebagai obat sakit kuning (lever). Lalapan tersebut dapat direbus/dikukus dan dimakan bersama dengan sambal.
5.  Batuk :  Penyakit batuk dapat diobati dengan lalapan seperti daun beluntas, jahe, kangkung, kencur, leunca, mengkudu, pegagan, sawi tanah, semanggi gunung, takokak, dan temu kunci.
6.  Demam :   Lalapan yang berkhasiat sebagai obat penurun panas (demam) di antaranya beluntas, katuk, kemangi, kencur, kunyit, leunca, mentimun, pare, pegagan, pepaya, sawi tanah, semanggi gunung, dan tempuh wiyang.
7.  Rematik atau Encok :   Rematik atau encok dapat diatasi dengan mengkonsumsi lalapan seperti kemangi, pepaya, seledri, jahe, dan kunyit.
8.  Ambeien, Asma/Sesak Napas, Maag, dan Anemia :  Pegagan dan selada air berkhasiat sebagai obat ambeien. Penyakit asma/sesak napas dapat diobati dengan lalapan pegagan dan seledri. Daun jombloh dan buah pepaya berkhasiat sebagai obat maag. Sementara obat penambah darah (anemia) dapat digunakan daun jombloh.
9.  Peluruh Keringat (Diaphoretic)   :   Bau badan dapat diatasi dengan mengkonsumsi daun beluntas, jahe, kemangi, atau kencur. Lalapan tersebut mengandung senyawa aktif yang bersifat meluruhkan keringat.
10.  Peluruh Air Seni :  Buncis, kacang panjang, legetan, mengkudu, petai cina, sawi tanah, semanggi gunung, dan tempuh wiyang berkhasiat sebagai obat peluruh air seni.
11.  Penambah Nafsu Makan :   Beberapa jenis lalapan yang berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan adalah genjer, jahe, pare, pegagan, takokak, dan temu kunci.
12.  Pelancar ASI :   Lalapan yang berkhasiat sebagai obat pelancar ASI adalah kacang panjang, daun katuk, kemangi, pegagan, buah pepaya, dan temu kunci.
13.  Penetralisir Keracunan Makanan :   Kacang panjang, kangkung, kencur, mentimun, pepaya, dan singkong berkhasiat menetralisir keracunan akibat makanan seperti singkong, jengkol, jamur, tempe bongkrek, maupun keracunan saat hamil.

[+/-] Selengkapnya...

Belajar hidup bersih dan sehat dari rumah sendiri

sesungguhnya bagi anak-anak kita, apa yang dilihat dan apa yang dia dengar merupakan ilmu yang secara langsung didapat dari orang tuanya tanpa harus belajar di sekolah. Sebagai contoh, anak-anak kita dengan mudah menirukan gaya kita bergaya di depan cermin atau yang paling jelek dia menirukan gaya kita ketika “ mengumpat “ kata-kata yang tidak baik.
Pembelajaran yang di dapatnya adalah secara alamiah. Tanpa harus ada yang mengajarinya, tanpa harus ada yang membimbimgnya.
Ini menurut saya,  gaya mudah meniru pada anak-anak merupakan peluang bagi kita orang tua dalam menumbuhkan dan menanamkan gaya hidup bersih dan sehat pada anak-anak kita. Rumah adalah media murah dan sangat nyaman dalam membuat kelas “ khusus “ bagi pembelajaran tentang gaya hidup bersih dan sehat bagi anak-anak kita.
Dari dalam rumah kita dapat mensosialisaikan kepada mereka walaupun secara tidak langsung tentang bagaimana gaya hidup sehat dan bersih itu sesungguhnya. Dengan mengajaknya mencuci tangan sebelum makan atau sekalian menyikat gigi sekaligus menjelaskan mengapa hal itu kita lakukan serta apa saja manfaatnya.
Tentunya kalau hanya dengan sekali saja mungkin belum begitu mengena dan terekam dalam ingatan mereka. Tetapi jika dalam waktu yang lama dan berulang-ulang pasti akan mereka ikuti dan menjadi suatu kebiasaaan yang mereka sukai.
Rumah sebagai elemen lingkungan terkecil akan memberikan implikasi yang besar terhadap pengaruh perkembangan perilaku orang didalamnya. Kebiasaan dari dalam rumah pastinya akan dibawa keluar rumah.


[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 04 Oktober 2011

Membangun Kesejahteraan Kesehatan Masyarakat Indonesia


Ditulis oleh  Asiandi

Mengingatkan kembali kepada Presiden RI ke-6 yang terpilih pada 4 Oktober 2004 lalu, bahwa pembangunan kesehatan masyarakat mendatang bukan hanya sekedar program biaya pengobatan yang terjangkau rakyat sebagaimana pernah dijanjikan pada debat capres. Visi ini masih terlalu dangkal jika dibandingkan dengan cita-cita reformasi bidang kesehatan di mana telah ditetapkan bahwa Visi Pembangunan Kesehatan adalah ingin mencapai penduduk dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluaruh wilayah RI.
Pelayanan kesehatan yang bermutu dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan profesi. Wujud nyata visi tersebut harus berupa pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau dengan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan swasta.
Visi tersebut menurut William C. Hsiao (2000) merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam sistem kesehatan, yaitu: good health for all citizens, financial risk protection for all, equal access for everyone to quality health care, and satisfaction of the people. Di Indonesia salah satu strategi pelaksanaan cita-cita ini adalah dengan memantapkan kemandirian masyarakat yang seluas-luasnya dalam peran serta pembiayaan kesehatan.
Tulisan ini selanjutnya akan menguraikan tentang urgensi peran pemerintahan dalam mewujudkan kesehatan bagi seluruh masyarakat, memberikan perlindungan terhadap risiko finansial dalam bentuk asuransi kesehatan, akses yang sama bagi setiap warga dalam mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas, dan mewujudkan kepuasaan bagi masyarakat tersebut.

Kesehatan bagi Semua

Kita menyambut dengan gembira lahirnya Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang telah ditetapkan DPR RI periode 1999-2004 pada tanggal 28 September 2004 yang lalu. Mengingat undang-undang ini adalah dimaksudkan agar dapat terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satunya adalah melalui program jaminan kesehatan yang diselenggarakan secara nasional berdasarkan mekanisme Asuransi Sosial, yang diselenggarakan berdasarkan prinsif ekuitas (Pasal 10). Pemerintah mempunyai tugas berat untuk melaksanakan program ini dengan sekuat upaya untuk mencapai cost-effective way (suatu cara mencapai efisiensi dan kualitas).
Hal yang mesti diingat oleh pemerintah, bahwa kesejahteraan sosial tersebut dapat terwujud --menurut pandangan ekonomi kesehatan?apabila tercapai kepuasan maksimal yang diinginkan oleh setiap anggota masyarakat. Lebih jelas Hsiao (2000) menjelaskan bahwa kepuasan maksimal terhadap pelayanan kesehatan akan tercapai apabila terpenuhinya level absolut dan distribusi status kesehatan, adanya perlindungan risiko finansial (asuransi), serta kepuasan konsumen (masyarakat).
Level absolut adalah indikator kesehatan yang dapat dilihat berdasarkan angka-angka, misalnya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup (tiga kali lipat AKI di negara-negara ASEAN). Padahal target yang ingin dicapai pada tahun 2005 adalah kurang dari 125 per 100.000 kelahiran hidup dan 75 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Indonesia Country Report 2004). Angka ini masih jauh dari yang diharapkan menurut ketetapan Konfrensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) Cairo 1994. Sedangkan distribusi maksudnya adalah tersebarnya pelayanan kesehatan ke seluruh wilayah dan terjangkau oleh seluruh anggota masyarakat, sehingga setiap orang akan memperoleh kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan (prinsif ekuitas).

Restrukturisasi Sistem Kesehatan

Sarana yang digunakan untuk mencapai fungsi sistem kesehatan tersebut adalah komponen struktural sistem kesehatan. Hsiao (2000) mengusulkan perlunya upaya restrukturisasi terhadap 5 (lima) komponen utama yang akan berdampak pada hasil.
Pertama, restrukturisasi keuangan (financing). Keuangan atau anggaran merupakan komponen struktural utama yang akan mempengaruhi hasil karena dapat berdampak pada pendistribusian status kesehatan dan kemampuan pembiayaan pemerintah terhadap pelayanan kesehatan. Untuk itu diperlukan upaya memobilisasi dana bagi pelayanan kesehatan yang salah satunya melalui dana asuransi kesehatan untuk masyarakat luas.
Pengalokasian dana hanya diperlukan terhadap pelayanan kesehatan tertentu. Pelayanan kesehatan apa yang akan didanai ditentukan berdasarkan cost-effectiveness dalam memproduksi hasil kesehatan. Subsidi hanya diberikan untuk kepentingan pendidikan kesehatan, pembangunan sarana kesehatan, dan untuk keperluan riset yang berpengaruh terhadap peningkatan pengadaan pelayanan kesehatan berkualitas. Sebab dengan adanya perubahan dan peningkatan dalam pengadaan (supply) pelayanan kesehatan akan mempengaruhi status kesehatan, kepuasan masyarakat, efisiensi dan penggunaan pelayanan kesehatan.
Hal penting lainnya adalah perlunya upaya penataan institusional terhadap finansial pelayanan kesehatan. Finansial dapat diorginisasikan dan ditata melalui monopoli atau kompetisi. Sebagai contoh, mungkin diperlukan pemikiran oleh pemerintahan suatu bentuk asuransi yang diatur oleh pemerintah (centered-planning) seperti yang dijalankan oleh pemerintahan Taiwan (Republic of China) sejak tahun 1995 dan telah membuktikan cakupan kepesertaan 96 persen populasi pada tahun 1999 saja. Sehingga sekarang ini hampir setiap warga masyarakatnya berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kesempatan yang sama dan dengan biaya yang jauh lebih murah pada tingkat distrik atau langsung ke tingkat pusat (rumah sakit terbaik dengan teknologi kesehatan yang tinggi).
Taiwan memulai sistem asuransi kesehatan nasional (National Health Insurance ? NHI) pada bulan Maret 1995 dengan pendapatan (revenue) yang dikumpulkan dari pajak sebesar 4,25 persen, dengan kontribusi dari pemerintah, perusahaan dan tenaga kerja masing-masing sekitar 28 persen, 32 persen dan 40 persen. Dalam pelaksanaannya bukan tanpa kendala, Taiwan menghadapi beberapa tantangan penting. Di antaranya, NHI tidak berhasil meningkatkan pendapatan (revenue) untuk memenuhi pembiayaan, artinya NHI kekurangan akuntabilitas finansial. Revenue yang berasal dari premi asuransi hanya meningkat 3 persen pertahun sejak tahun 1996, sehingga pada tahun 1999 NHI rugi NT$ 11,4 Milyar (NT$ = New Taiwan Dolars) dan terus merugi hingga NT$ 2 Milyar per bulannya pada tahun 2000. Tapi akhirnya setelah 8 tahun implementasi angka premi meningkat dari 4,25 persen menjadi 4,55 persen pada September 2002. Meskipun pembiayaan juga meningkat karena adanya peningkatan jumlah usia lanjut dan adaptasi terhadap teknologi medis baru (Yaung & Chiang, 2004).
Memang menurut Sulastomo (1997) program asuransi kesehatan nasional hanya baik diterapkan untuk negara dengan pendapatan tinggi di mana kelompok masyarakat di bawah garis kemiskinan sudah tidak ada/berkurang. Namun dengan platform finansial yang baik?dan dengan political will yang kuat?akan memungkinkan pelaksanaan sistem asuransi dengan cara centered-planning seperti yang dilakukan Taiwan, tentu saja dengan tidak meniru sepenuhnya apa yang telah dilakukan oleh Taiwan.
Kedua, restrukturisasi organisasi makro melalui penggorganisasian pasar seperti membagi fungsi pelaksanaan pelayanan kesehatan pada bagian terkecil untuk alasan efisiensi dan kualitas (misalnya home care, pusat rehabilitasi dll) yang terintegrasi secara vertikal.
Ketiga, memilih sistem pembayaran (payment system) yang tepat kepada pemberi pelayanan kesehatan (provider). Misalnya pada asuransi munggunakan konsep tarif paket (package tariff) seperti dikembangkan PT Askes atau konsep kapitasi (capitation-concept) untuk mencegah dampak over utilization atau unnecessary-utilization pelayanan kesehatan (Sulastomo, 1997).
Keempat, diperlukan regulasi dengan coercive power dari pemerintah melalui instrumen undang-undang dan peraturan seperti UU SJKN baru-baru ini dan ketentuan undang-undang lain yang mewajibkan setiap orang untuk melindungi dirinya dengan asuransi kesehatan. Regulasi ini akan efektif apabila terbukti desain dan cara pelaksanaannya memang baik (good design and wording) dan pemerintah sanggup melaksanakan dan menegakkan regulasi tersebut.
Kelima, diperlukan upaya edukasi, informasi dan persuasi untuk mempengaruhi keyakinan, harapan, gaya hidup dan pilihan masyarakat. Untuk sektor kesehatan upaya ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang profesional di bidangnya
Kesimpulan
Dengan melaksanakan reformasi dan restrukturisasi pada salah satu determinan sistem kesehatan nasional tersebut (determinan ekonomi) secara bijaksana ? di samping determinan politik dan budaya-- pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia bukan lagi hanya mimpi tapi dapat menjadi kenyataan di masa-masa yang akan datang dengan mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan, memberikan jaminan terhadap risiko finansial (asuransi kesehatan), memberikan kesamaan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memenuhi kepuasan bagi seluruh masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan.


\Daftar Pustaka
[1] Hsiao, W. C. 2000, Toward a theoretical model of health systems, Work in Progress, Harvard School of Public Health.
[2] Sulastomo. 1997, Asuransi kesehatan dan managed care, Jakarta, PT Asuransi Kesehatan Indonesia.
[3] Yaung, C. L., and Chiang, T. L. 2004, Challenges of social health insurance: Comparative perspective from Taiwan, In International Confrence on "Comparative Health Policy and Reforms in East Asia" 7 - 8 September 2004, Singapore

[+/-] Selengkapnya...

PENDEKATAN MODEL SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT

Sebuah pendekatan sistem untuk memodelkan sistem kesehatan masyarakat diperlukan untuk memahami unsur-unsur sistem kesehatan masyarakat dan interaksinya untuk memudahkan pengembangan sistem kesehatan masyarakat yang dimaksud didalam penulisan makalah ini. Suatu model merupakan representasi sederhana dari suatu masalah agar semua pihak dalam memiliki persepsi, pengertian dan pemahaman yang sama didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat termasuk sumber daya yang dibutuhkan, proses dan interaksi, hasil dan akibat samping termasuk fakor-faktor lingkungan yang perlu diperhatian agar ketahanan sistem kesehatan masyarakat dapat dipertahankan dan dikembangkan dalam situasi dan kondisi yang semakin tidak pasti dimasa datang.
Suatu hal yang perlu dipahami bahwa sumber daya masa datang yang semakin terbatas dengan berbagai penyakit baru baik karena mutasi maupun akibat kemampuan teknologi biologi serta populasi manusia semakin bertambah yang membutuhkan kesehatan memadai. Oleh karena itu, kemampuan negara yang dituntut mencakup kebutuhan dasar termasuk pendidikan, kesehatan, pangan dan papan menjadi pendorong agar sistem kesehatan masyarakat dapat diintegrasikan kedalam sistem sosial dan perilaku masyarakat sehingga beban negara tidak terlalu besar. Masalah yang sangat dominan bagi negara berkembang seperti Indonesia adalah besarnya pengaruh faktor lingkungan sistem termasuk pengaruh arus liberalisasi dan investasi asing, kebijakan nasional, sistem diluar sistem kesehatan masyarakat dan perilaku masyarakat yang harus dilakukan pengaturan dan pembenahan bersamaan dengan pengembangan sistem kesehatan masyarakat yang handal.
Salah satu rentannya sistem kesehatan masyarakat menjadi tidak berdaya karena pola kebijakan nasional dan perilaku masyarakat. Sebagai contoh masalah industrialisasi yang terpusat di Pulau Jawa memicu urbanisasi dengan berbagai masalah sosial termasuk masalah kesehatan, sedangkan karakterisktik kepulauan / archipelago Indonesia memiliki keunggulan generik yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain untuk dioptimalkan didalam memasuki era globalisasi. Penyebaran industri sesuai potensi daerah dapat membantu perkembangan ekonomi regional mengurangi masalah sosial, urbanisasi dan kesehatan sehingga sistem kesehatan masyarakat baik regional dan nasional dapat saling menunjang didalam mencapai kesehatan masyarakat yang terkendali bukan suatu sistem kesehatan masyarakat yang tidak stabil sehingga lepas kendali menjadi bom waktu bagi penduduk sekitarnya. Urbanisasi dengan berbagai pemukiman di bantaran sungai suatu masalah klasik yang menyebabkan tidak efektifnya fungsi dan peran sistem kesehatan masyarakat merupakan bom waktu wabah penyakit dan berbagai masalah kesehatan karena lemahnya atau bahkan tidak adanya sistem kesehatan masyarakat.
Sistem kesehatan masyarakat tidak mampu berdiri sendiri menghadapi berbagai masalah kesehatan masyarakat perlu perilaku dan partisipasi masyarakat yang sadar bahwa masalah kesehatan merupakan tanggung jawab bersama diawali dari yang sederhana dan dapat dilakukan dimulai oleh setiap individu, keluarga, RT, RW, Desa, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Propinsi dan akhirnya seluruh rakyat. Sebagai contoh perilaku masyarakat didalam membuang sampah pada tempatnya merupakan upaya sederhana tetapi memberikan efek penghematan anggaran luar biasa bagi petugas kebersihan dan usaha pencegahan penyebaran penyakit, banjir dan masalah sosial lainnya. Namun sayangnya pemahaman terhadap sampah masih relatip terbatas, begitu banyak sungai menjadi korban terhadap buangan sampah yang menyebabkan banjir, penyakit termasuk hilangnya keindahan suatu daerah sungai. Pemikiran bahaya sampah terhadap kesehatan menghasilkan perlunya pengolahan sampah menjadi bahan yang produktif ternyata masih belum menjadi kebijakan daerah secara nasional pada umumnya ditumpuk menjadi gunung sampah yang akhirnya terjadi kasus runtuh menimpa rumah penduduk karena lokasi pemukiman yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Arus liberalisasi investasi tanpa wawasan lingkungan dan kesehatan masyarakat karena lemahnya kebijakan nasional dapat menghalalkan hancurnya komunitas penduduk dan menimbulkan dampak berbagai masalah kesehatan, sebagai contoh eksplorasi sumberdaya alam yang berdekatan dengan bendungan air maupun pemukiman penduduk menyebabkan kerawanan dan bencana yang pada akhirnya hancurnya sistem kesehatan masyarakat. Untuk itu, perlunya suatu regulasi yang menjamin dan mengatur bahwa setiap implementasi pembangunan / investasi di masyarakat tidak menimbulkan ekses berbahaya bagi hancurnya sistem kesehatan masyarakat termasuk kondisi lingkungan yang sehat dan sikap disiplin masyarakat untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat membahayakan masyarakat sendiri. Suatu tantangan menghadapi arus globalisasi yang didalamnya terdapat muatan liberalisasi dan kapitalisme bahwa pemerintah pada tingkat lokal dan nasional harus selalu bersikap waspada dan bijaksana didalam pemanfaatan sumberdaya alam negara yang merupakan tabungan investasi generasi berikutnya agar berwawasan lingkungan dan kesehatan sehingga memiliki manfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Investasi yang diharapkan negara dan masyarakat adalah investasi yang memberikan nilai tambah besar bukan prioritas kepada investasi yang hanya mengeksplorasi sumberdaya alam semata, investasi yang hanya menitikberatkan pasar nasional yang besar, investasi yang memanfaatkan penduduk sebagai perakit semata, investasi yang hanya berdampak pada penguatan sektor jasa dll tetapi investasi yang mampu memberdayakan potensi masyarakat dalam jangka panjang yang memiliki kontribusi terhadap proses transfer of konwhow, transfer of technology dan transfer of knowledge sebagai contoh industri manufaktur. Jika masyarakat didalam jangka panjang tidak diberdayakan maka dapat dipastikan bahwa sistem kesehatan masyarakat didalam jangka panjang akan hilang peran dan fungsinya di masyarakat. Pada tataran makro, kebijakan ekonomi makro yang menitik-beratkan hanya pada parameter ekonomi seperti korelasi rupiah dengan mata uang asing dan mengabaikan penguatan sektor mikro menyebabkan rentannya keputusan kebijakan ekonomi terhadap mata uang yang bersifat jangka pendek/spekulatif dibandingkan penguatan industri berbasis manufaktur yang memiliki kemampuan fundamental jangka panjang bagi ekonomi negara. Kemampuan ekonomi sebagai wujud kemandirian bangsa merupakan salah satu faktor dominan kontribusi keberhasilan sistem kesehatan masyarakat khususnya di negara berkembang dimana ketergantungan masyarakat terhadap negara masih tinggi. Kemampuan memahami potensi diri bangsa adalah modal kuat didalam mengembangan sistem yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik bangsa sendiri.
Sebagai ilustrasi model sederhana sistem kesehatan masyarakat agar pemahaman terhadap pengembangan sistem kesehatan masyarakat dapat dipandang dari segi kajian internal dan lingkungan sistem diuraikan berikut. Pada gambaran proses internal-horisontal sistem kesehatan masyarakat terlihat peran dan fungsi masing-masing pelayanan kesehatan sebagai tidak hanya rantai proses rujukan (referral system) tetapi merupakan proses tanggung jawab pembinaan bagi tingkat pelayanan dibawahnya sehingga tidak hanya tanggung jawab dinas kesehatan didalam melakukan pembinaan yang lebih banyak dari segi regulasi dan program pemerintah tetapi pelayanan kesehatan diatasnya dapat membina dari segi kasus-kasus medis sehingga proses penyegaran keilmuan dan pembinaan dapat berjalan secara berkelanjutan. Sebagai contoh puskesmas perlu membina posyandu yang mencakup seluruh faktor utama kesehatan baik segi upaya promosi, pencegahan, penyembuhan dan rehabilitasi bagi pasien sesuai dengan ruang lingkup pelayanan dibawahnya.
Tingkat pembinaan dan diharapkan dimasa datang mampu memberikan pengendalian ditunjukkan dari proses internal-vertikal yang mana suatu propinsi bertanggung jawab kepada seluruh sistem pelayanan kesehatan masyarakat mulai dari RS Pemerintah di tingkat propinsi dan tingkat kabupaten/kota sampai dengan posyandu sebagai unit terkecil layanan kesehatan. Sedangkan proses internal-vertikal yang melibatkan sistem penunjang seperti SD, SMP/SMU, Masyarakat, Perusahaan dan Pelayanan Kesehatan Swasta merupakan mitra sistem kesehatan masyarakat yang saling menunjang dan melengkapi agar sistem kesehatan masyarakat menjadi bagian partisipasi maksimal siswa, masyarakat dan perusahaan yang berhubungan dengan semua tingkatan layanan kesehatan baik posyandu sampai dengan rumah sakit pemerintah.
Peran perusahaan yang dilaksanakan humas atau fungsi yang membidangi kerjasama masyarakat di perusahaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan dapat membantu upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit sampai dengan membantu melaksanakan pemetaan penyakit suatu daerah bekerjasama dengan pelayanan kesehatan. Perlunya partisipasi perusahaan didalam sistem kesehatan masyarakat akan memberikan persepsi positip bagi masyarakat setempat dan sekaligus memperkuat sistem kesehatan masyarakat dalam hal upaya promosi dan pencegahan dalam bidang kesehatan.
Dukungan layanan kesehatan swasta dibutuhkan untuk menerima proses rujukan yang mana memiliki sarana dan prasarana layanan kesehatan yang lebih lengkap termasuk tenaga medis atau spesialis / sentra kesehatan khususnya rumah-rumah sakit khusus. Pelayanan kesehatan swasta yang memiliki sentra keunggulan kesehatan bersama perusahaan dapat membantu pelayanan kesehatan melalui program tanggung jawab sosial dan pengembangan komunitas mulai dari posyandu sampai dengan rumah sakit pemerintah di tingkat kota/kabupaten dan propinsi.
Faktor lingkungan sistem kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi ketahanan sistem kesehatan masyarakat dalam kemampuan bertahan dan berkembang dalam situasi ketidakpastian lingkungan. Sebagai suatu kebutuhan pokok selain ekonomi, pendidikan, pangan dan sandang, kesehatan merupakan kebutuhan warga negara yang harus mendapatkan perlindungan meliputi semua lapisan masyarakat. Tentunya masalah kesehatan selalu dihadapi setiap saat, tidak ada kondisi sempurna masyarakat bahwa dalam keadaan sehat secara keseluruhan tetapi kondisi dimana dibutuhkan pelayanan kesehatan maka masyarakat dapat melakukan pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan pada saat tersebut secara memadai adalah suatu hal penting didalam mencapai masyarakat sehat, disisi lain kemampuan mendeteksi lingkungan yang membahayakan sistem kesehatan masyarakat sangat diperlukan dimana peran semua pihak termasuk masyarakat, layanan kesehatan, pemerintah dan perusahaan berkerjasama dan memiliki tanggung jawab sama didalam masalah kesehatan masyarakat.
Didalam era globalisasi, kepentingan asing tidak bisa tidak merupakan faktor dominan didalam perkembangan suatu negara, sehingga peran negara sebagai pembuat kebijakan menjadi sangat penting didalam kehidupan bangsa dan rakyatnya. Pemahaman terhadap arus investasi sebagai suatu pendorong ekonomi suatu negara khususnya negara berkembang masih menjadi suatu pemahaman teoritis yang dianggap bersifat universal berlaku. Apapun jenis investasi yang masuk dari asing merupakan nilai tambah, padahal tidak semua investasi asing memberikan hasil positip dan berjangka panjang bahkan investasi asing dapat memberikan hasil negatip karena arus investasi tidak sebanding dengan arus balik modal yang diserap oleh ekonomi dalam negeri dan permasalahan lingkungan yang membahayakan kesehatan masyarakat. Penguatan nilai mata uang rupiah masih dianggap suatu kerugian bagi ekspor dalam negeri padahal sebaliknya akan memperkuat impor barang modal bagi fundamental kekuatan ekonomi negara jangka panjang. Penguatan nilai mata uang rupiah dianggap kerugian ekspor tanpa dibarengi kemampuan internal sektor industri melakukan efisiensi, maka kemandirian bangsa menjadi prioritas akhir didalam pengambilan kebijakan dan keputusan didalam ekonomi. Kemampuan membuat kebijakan dan keputusan strategis didalam hubungan antar negara menentukan ketahanan dan keamanan sistem nasional termasuk sistem kesehatan masyarakat yang dapat terpengaruh oleh keputusan ekonomi politik yang menentukan keberlangsungan eksistensi negara dan bangsa saat ini dan masa datang. Sebagai contoh dengan kelangkaan sumber daya alam di masa datang dan pemahaman bahwa negaranya tidak memiliki sumber daya alam yang memadai bagi rakyatnya, maka dengan instrumen perusahaan finansial berbentuk holding company dan memanfaatkan kesepakatan ekonomi bersama (non tariff barrier) maka jenis perusahaan ini mampu bersifat sebagai predator ekonomi menembus batas de jure dan de facto negara artinya tanpa memiliki sumber daya alam suatu suatu negara asing mampu mengeksploitasi negara lain tanpa disadari secara maksimal dan mensubsidi rakyatnya dengan kemasan investasi asing. Pemahaman terhadap sumber daya alam yang terbatas, menyebabkan skenario penumpukan cadangan alam sumber daya sendiri ditambah eksploitasi sumber daya negara lain untuk menjaga kestabilan ekonomi dan jaminan hidup bagi warga negaranya. Beberapa negara disamping melakukan penumpukan terhadap cadangan sumber daya alam, juga melakukan pencadangan pada tabungan nasional dalam mata uang asing yang tidak diperhitungkan didalam perhitungan cadangan devisa agar menjadi dana abadi bagi jaminan sosial masyarakat di masa datang dan terus bertambah. Dana abadi cadangan nasional ini diharapkan mampu memberikan hasil / return bagi jaminan sosial termasuk jaminan pendidikan dan kesehatan warga tidak mampu sehingga mengurangi beban anggaran negara.
Dengan melihat kondisi diatas, Indonesia harus menggali pemahaman potensi diri tanpa tergantung kepada pihak manapun, memahami ancaman dan tantangan serta menyusun strategi yang juga mendukung ketahanan dan keamanan nasional termasuk cadangan sumber daya alam dan upaya tabungan nasional untuk mencapai dana abadi jaminan sosial sehingga memberikan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat didalam suatu ketahanan sistem kesehatan masyarakat. Suatu masyarakat sehat yang didambakan seharusnya tidak akan ada masalah busung lapar, gizi buruk dan kurang nutrisi yang seharusnya masih dapat dipantau dan dikendalikan oleh semua pihak. Apalagi masalah yang terkait dengan wabah penyakit seharusnya dengan sistem dan ketersediaan sumber daya termasuk dana, infrastruktur, SDM dan lainnya mampu mempertahankan dan mengembangkan sistem kesehatan masyarakat lebih baik lagi.

[+/-] Selengkapnya...

Pengembangan Sistem Kesehatan Masyarakat Indonesia Berbasis Partisipasi Seluruh Masyarakat Menghadapi Era Globalisasi

Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka perlunya peran aktif semua pihak didalam masalah kesehatan masyarakat, penyedia layanan kesehatan, masyarakat, pemerintah dan perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan. Mengingat wilayah Indonesia sangat luas dengan karakteristik area minyak, gas, pertambangan dan agribisnis baik pertanian, perkebunan dan perikanan, perlunya kerjasama merumuskan dan mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat sehat baik secara sikap, budaya maupun sistem kerja didalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab bersama dan mampu menimbulkan sanksi sosial bagi anggota masyarakat yang tidak mematuhinya.
Dengan memberdayakan semaksimal mungkin organisasi informal masyarakat, kemudian meletakkan dasar-dasar kolaborasi dengan organisasi formal termasuk unsur MUSPIDA setempat, jejaring kesehatan dapat berperan pada saat awal sebagai stimulus pemicu (trigger) atau mentor dan meningkat pada tahapan selanjutnya menjadi fasilitator dengan program pendampingan dan kemudian pada saat kemandirian masyarakat sehat terwujud maka peran sebagai narasumber dan pusat pengembangan program komunitas berbasis kesehatan (community based health) melalui jejaring kesehatan dapat menjadi suatu percontohan melalui kerjasama masyarakat, perusahaan dan pemerintah daerah setempat agar dapat dilakukan penyebaran luas cakupan pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dalam bentuk percepatan kuantitas area cakupan masyarakat dan fokus spesifik kebutuhan program. Program strategis jangka panjang pengembangan kesehatan masyarakat merupakan hasil sinkronisasi program dan target indikator kesehatan nasional dengan kebutuhan dengan memperhatikan tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat setempat terhadap kesehatan.
Program pengembangan sistem kesehatan masyarakat dapat menjadi tanggungjawab bersama dan sejalan dengan regulasi pemerintah pusat dengan peraturan perundangan tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibilty) sehingga dengan kemampuan perencanaan dan analisa kebutuhan yang matang suatu upaya optimalisasi dana dan tenaga melalui mekanisma CSR diharapkan tercapai suatu pemberdayaan dan pengembangan masyarakat diseluruh bidang termasuk bidang kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar didalam menurunkan angka kesakitan dan akhirnya mendukung produktifitas regional dan nasional.
Pola penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, UKS/UKGS dan PMR sangatlah penting didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Dengan partisipasi semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di masyarakat seperti Kader Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana Penggerak Pedesaan dan organisasi lainnya serta didukung oleh MUSPIDA setempat. Program kesehatan masyarakat yang merupakan hasil dari sistem kesehatan masyarakat dirasakan sebagai milik bersama karena melibatkan partisipasi masyarakat dan secara simultan edukasi kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terus berlangsung secara otomatis sehingga budaya sehat diharapkan menjadi kebiasaan dan kebutuhan pokok masyarakat, disisi lain memberikan sensitifitas masyarakat terhadap deteksi dini masalah gizi, wabah dan tanggap bencana agar koordinasi penanggulangan semakin baik.
Diluar sistem kesehatan masyarakat maka dukungan sistem-sistem lain diantaranya sistem pendidikan sekolah mulai TK sampai dengan SMU sangat berperan edukasi kesehatan bagi siswa khususnya pola hidup bersih dan sehat melalui kurikulum, penyediaan sarana dan ekstrakurikuler sekolah serta peran media tidak kalah pentingnya didalam melakukan perubahan melalui edukasi informasi lebih baik bagi masyarakat. Dengan berkembangnya sistem teknologi telematika melalui luas cakupan fiber optik, maka pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mempercepat proses transformasi sistem kesehatan masyarakat yang terintegrasi agar berdaya guna dan berhasil guna. Pengembangan kompetensi SDM kesehatan yang memadai dan memahami teknologi digital akan mempermudah proses implementasi sistem kesehatan masyarakat berbasis teknologi yang modern dan memiliki kemampuan mengelola pengetahuan (knowledge management) serta mampu mendorong kemandirian yang berkelanjutan (sustainable development). Sistem kesehatan masyarakat harus mampu memberikan akses informasi dan layanan mengenai program pengembangan kesehatan masyarakat dan jika semua pihak baik pemerintah setempat, perusahaan, masyarakat termasuk orang tua siswa, sekolah, pusat-pusat layanan kesehatan, media dan semua pihak yang merasa peduli terhadap kesehatan secara bersama-sama maka Indonesia mampu menghadapi tantangan dan siap menuju masyarakat sehat yang kita dambakan bersama.
ANALISA SITUASI SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT
Ketahanan sistem kesehatan masyarakat tidak dapat lepas dari pengaruh sistem yang berada diluar sistem kesehatan masyarakat sendiri. Pengembangan sistem kesehatan masyarakat harus didukung oleh sistem-sistem yang berada diluar sistem kesehatan masyarakat sebagai contoh sistem pendidikan, sistem informasi dan teknologi, sistem keuangan dan lain-lain yang mempunyai dampak pengaruh bagi kesehatan masyarakat. Kondisi awal sistem kesehatan masyarakat saat ini masih dipertanyakan apakah Indonesia memiliki sistem kesehatan masyarakat yang sudah dapat menjamin kesehatan masyarakat dan bagaimana sistem kesehatan masyarakat ini dikembangkan atau berkembang sendiri masing-masing daerah sesuai kebutuhan tanpa suatu kebijakan nasional atau bahkan regional atau sistem kesehatan masyarakat telah mengalami degradasi peran dan fungsi sehingga tidak lagi bermanfaat bagi masyarakat.
Situasi lingkungan masyarakat yang memberikan dampak negatip bagi kesehatan merupakan tantangan diluar sistem kesehatan masyarakat sebagai contoh wabah penyakit baru seperti flu burung dan HIV/AIDS dimana Indonesia berada sangat dipengaruhi lalu lintas dunia baik arus manusia maupun barang termasuk kandungan makanan dan minuman. Disamping itu, masalah mendasar dengan jumlah penduduk yang besar dengan ciri kepulauan masih perlunya pengawasan terhadap masalah gizi agar tidak terjadi gizi buruk yang sangat ironis dengan sumber daya alam yang kaya. Sistem kesehatan masyarakat yang handal mampu melakukan proteksi diri terhadap bahaya yang mengancam dan memberikan peringatan awal (early warning system) bagi regional dan nasional agar respon penanggulangan dapat segera diambil tindakan secara cepat. Perkembangan teknologi biologi dan kedokteran mengarah kepada adanya isu-isu internasional mengenai bioterrorism membuat perlunya peranan pemerintah membuat kebijakan dan regulasi terhadap sistem keamanan nasional yang melindungi sistem kesehatan masyarakat nasional yang mencakup sistem kesehatan masyarakat daerah khususnya negara kepulauan yang berbatasan baik udara, darat maupun laut.
Kondisi ideal bahwa sistem kesehatan masyarakat saat ini seharusnya selalu dapat di monitor dan evaluasi agar mampu diperbaiki dan diarahkan menjadi suatu sistem kesehatan masyarakat nasional yang mampu menjamin kesehatan masyarakat dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Pemahaman terhadap sistem kesehatan masyarakat harus dipandang sebagai suatu sistem yang memiliki kejelasan terhadap faktor lingkungan sistem, faktor masukan sistem, pelaku dan prosedur atau metoda proses sistem, faktor keluaran sistem baik output dan outcome serta alat ukur umpan balik sistem yang handal. Sistem kesehatan masyarakat bukan sekedar sistem pelayanan kesehatan dari upaya penyembuhan tetapi merupakan suatu sistem yang meliputi fungsi promosi, pencegahan, penyembuhan dan rehabilitasi kesehatan sehingga peranan yang kuat didalam tranformasi budaya sehat menjadi bagian yang penting menuju masyarakat sehat sebagai sasaran utama sistem kesehatan masyarakat. Dengan upaya promosi dan pencegahan terhadap bahaya penyakit, maka sistem kesehatan masyarakat berupaya mengurangi jumlah kesakitan dan biaya kesehatan sekaligus diharapkan meningkatkan produktifitas nasional.
Beban finansial yang besar dikeluarkan setiap tahun dan terus meningkat baik pengeluaran pribadi maupun pemerintah mencapai triliunan rupiah per tahun dapat dihemat dengan membangun sarana dan prasarana kesehatan yang lebih banyak, merata dan modern di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar masyarakat mampu telah berobat ke luar negeri sehingga menghabiskan dana triliunan rupiah devisa negara dapat dihemat dengan mengembangkan sistem kesehatan masyarakat yang modern dan canggih. Pengembangan sentra-sentra kesehatan atau rumah sakit khusus di seluruh Indonesia menjadikan suatu jejaring kesehatan yang berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik berasal dari kemandirian bangsa. Indonesia akan memasuki era globalisasi dengan perubahan paradigma layanan kesehatan, disisi lain negara-negara lain berbenah dengan pengembangan kesehatan masyarakat berbasis teknologi kesehatan, teknologi informatika dan kompetensi SDM didukung sarana dan prasarana yang modern menjadikan suatu ancaman dan tantangan terhadap kemampuan sistem kesehatan masyarakat nasional didalam menangkap peluang globalisasi atau paling tidak mencegah devisa negara ke luar negeri. Arah pengembangan sistem kesehatan masyarakat yang hanya bersifat pasif dan menyerap biaya kesehatan sangat besar menyebabkan ketidakmampuan sistem kesehatan masyarakat untuk keluar mencari solusi dari berbagai masalah kesehatan masyarakat sehingga menyebabkan sistem kesehatan masyarakat menjadi lemah untuk memperbaiki diri apalagi untuk meningkatkan kemampuan layanan kesehatan karena terjebak terhadap masalah rutinitas fungsi kuratif dan rehabilitatif masyarakat.
Sistem kesehatan masyarakat yang berawal dari kelompok kecil masyarakat pada tingkat RT atau RW dengan posyandu, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit pemerintah dapat menjadi suatu jejaring sistem kesehatan utama yang memiliki rentang pembinaan dari segi pengembangan dan tingkat kolaborasi dengan organisasi informal dan formal masyarakat yang ada, instansi pemerintah terkait dan jejaring layanan kesehatan swasta agar menjadi suatu sistem kesehatan masyarakat yang terintegrasi. Sistem kesehatan masyarakat posyandu merupakan sistem kesehatan masyarakat yang dimiliki masyarakat seharusnya memiliki pembinaan yang kontinu dari tingkat layanan kesehatan yang menjadi rujukan atau dinas kesehatan setempat sehingga kader posyandu memiliki kemampuan dasar yang memadai didalam pengelolaan posyandu. Kegiatan prosyandu tidak hanya mencakup kegiatan yang bersifat program pemerintah seperti pekan imunisasi tetapi juga kegiatan penyuluhan penyakit dan ceramah pola hidup sehat dan bersih menjadi bagian terpenting didalam mewujudkan budaya masyarakat sehat. Sikap proaktif pelaku didalam sistem kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendorong tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Pemanfaatan lingkungan yang bersih dan sehat dimulai dari kamar mandi rumah merupakan awal yang baik sampai dengan pemanfaatan tanaman obat di lingkungan rumah menjadikan suatu upaya kesadaran, pengetahuan serta biaya kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat luas sampai dengan pedesaan dan pesisir pantai. Penyegaran kader posyandu melalui modul pelatihan praktis seperti cara menimbang bayi, materi penyuluhan, cara menyikat gigi yang benar, P3K dan lain-lain diharapkan memberikan dampak pengaruh positip bagi edukasi masyarakat.
Pengaruh sistem lain diluar sistem kesehatan masyarakat yang perlu dibenahi adalah sistem pendidikan dapat berperan didalam menumbuhkan budaya dan perilaku sehat dan bersih melalui materi pengajaran sesuai kurikulum tambahan, penerapan kegiatan ekstrakurikuler UKS/UKGS melalui dokter kecil membantu siswa berminat masalah kesehatan diri dan menyampaikan kepada orang tua dan lingkungan sekitarnya. Penerapan sistem teknologi informatika melalui JARDIKNAS untuk juga digunakan pada masalah kesehatan memberikan informasi terkini mengenai kesehatan dan permasalahan khususnya masalah praktis dan sehari-hari sebagai contoh demo clip video cara mencuci tangan yang benar dan media yang digunakan merupakan awal budaya sehat bagi anak-anak sejak dini. Teknologi koneksi internet melalui kabel optik membantu menghubungkan seluruh unsur-unsur kesehatan masyarakat mulai dari posyandu atau minimal puskesmas sampai dengan rumah sakit umum daerah dan dinas kesehatan di daerah sampai dengan departemen kesehatan di pusat, teknologi yang ada dapat mempercepat proses komunikasi dan koordinasi serta memberikan peluang bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan yang tidak ada di daerah sebagai contoh proses dokter puskesmas di daerah terpencil dapat bertanya kepada dokter spesialis yang berada di kota-kota besar sehingga kasus-kasus penyakit dapat diberikan opini kedua untuk diagnosis. Pengembangan sistem kesehatan masyarakat didukung pembentukan jaringan kesehatan nasional atau JARKESNAS dengan menggunakan infrastruktur yang sama digunakan oleh JARDIKNAS maka utilisasi sarana dan prasarana kabel optik secara maksimal dapat dioptimalkan bagi kesejahteraan masyarakat khususnya bidang kesehatan. Proses pemetaan masalah penyakit secara nasional lebih cepat diperoleh dengan penghematan administrasi kesehatan yang menghabiskan dana miliaran rupiah untuk komunikasi dan koordinasi melalui administrasi non digital dibandingkan dengan menggunakan data digital atau media elektronis. Pengembangan sistem kesehatan masyarakat berbasis digital ini pada masa datang menyediakan peluang menciptakan kartu identitas digital yang tidak hanya mencakup masalah kesehatan tetapi juga masalah kependudukan, jaminan sosial, surat ijin mengemudi dan lain-lain (single number identity). Dengan keberadaan kartu digital kesehatan, maka kemampuan negara didalam mengolah data dari segi kecepatan dan akuransi sangat tinggi termasuk masalah sensus penduduk dan mengetahui kondisi kesehatan masyarakat pada setiap daerah dan segera mengambil kebijakan dan keputusan secara cepat dan tepat.
Hasil pengembangan sistem kesehatan masyarakat adalah masyarakat yang sehat dengan ukuran sasaran antara didalam mencapai produktivitas nasional. Sasaran antara adalah Indonesia Sehat dengan segala indikator kesehatan yang ditargetkan dapat tercapai pada tahun 2010. Akibat samping sistem kesehatan masyarakat salah satunya yang terpenting adalah tumbuhnya budaya perilaku sehat dan bersih yang menjadi pondasi masyarakat yang sadar pentingnya menjaga kesehatan. Faktor lingkungan yang diluar kendali masyarakat didalam bidang kesehatan seperti masalah air bersih, makanan bergizi dan polusi udara masih menjadi masalah utama kerentanan kondisi kesehatan masyarakat. Sistem kesehatan masyarakat seharusnya mampu memberikan garansi kehidupan (life guarantee) yang lebih baik sejak anak lahir sampai usia lanjut sesuai yang termaktub didalam undang-undang untuk melindungi warga negara secara optimal. Tidak adanya sistem kesehatan masyarakat menyebabkan ketidakberdayaan negara didalam menjamin masalah kesehatan masyarakat, sehingga menghindari timbulnya persepsi masyarakat bahwa terjadi kondisi negara tanpa negara harus dihindari dengan semakin tumbuhnya sikap kritis dan demokratis masyarakat terhadap pemerintah.

[+/-] Selengkapnya...

DEFINISI KES-MAS

Definisi ilmu kesehatan masyarakat (bahasa Inggris: public health) menurut profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) dari adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisienPengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat “ untuk : (Notoatmodjo, 2003)
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
        2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
        3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
        4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan 
medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
        5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap 
orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
 
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.
Sedentary- lifestyle3Banyak disiplin ilmu yang dijadikan sebagai dasar ilmu kesehatan masyarakat antara lain, Biologi, Kimia, Fisika, Kedokteran, Kesehatan Lingkungan, Sosiologi, Pendidikan, Psikologi, Antropologi, dan lain-lain. Berdasarkan kenyataan ini maka ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin. Namun secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama Ilmu Kesehatan Masyarakat ini antara lain :
1. Administrasi Kesehatan Masyarakat.
2. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
3. Biostatistik/Statistik Kesehatan.
4. Kesehatan Lingkungan.
5. Gizi Masyarakat.
6. Kesehatan Kerja.
7. Epidemiologi.
Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner, karena memang pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :
1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan Vektor
5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
6. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
9. Pengawasan Obat dan Minuman
10. Pembinaan Peran Serta Masyarakat si melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Ikatan Dokter Amerika, AMA, (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

2. Biostatistik
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
6. Gizi Masyarakat
7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 03 Oktober 2011

Kenali A-Z Penyakit Khas Perempuan


Perempuan baik karena pengaruh hormon maupun psikis, mudah terserang penyakit. Dengan mengetahui jenis dan gejala penyakit yang senang berakrab-akrab dengan Anda. Anda pun akan lebih mudah mengatasi bahkan mencegahnya.

ALERGI KOSMETIK
Semua kosmetik mengandung alergen potensial. Yang paling umum adalah lanolin, parfum dan pengawet (yang membuat kosmetik tak cepat rusak). Alergi kosmetik biasanya menyebabkan roam pada wajah. Daerah yang paling peka (di sekitar mata) adalah yang paling parah terserang, misalnya jadi bengkak dan gatal.

Kosmetik hipoalergenik memang tak mengandung parfum dan alergen yang umum. Tapi masih bisa menyebabkan alergi, karena semua campurannya adalah alergen yang potensial, serta mengandung lanolin dan pengawet. Jadi, untuk mengatasi alergi kosmetik, singkirkan dulu semua kosmetik. Selanjutnya, periksa dengan cermat kosmetik yang akan digunakan. Terutama, pilihlah yang tidak mengandung lanolin.

ALERGI LOGAM (NIKEL)
Alergi ini dikatakan diderita oleh 1 dad 10 wanita. Nikel adalah unsur logam yang ada pada hampir semua campuran logam, terutama yang digunakan untuk perhiasan imitasi, semisal perak dan emas campuran, serta emas sepuhan. Banyak wanita yang mengalami ekzema (gatalgatal, meleleh, ruam) pada telinga karena memakai anting anting semacam itu. Reaksi alergi juga bisa timbul karena pemakaian jam tangan, kancing baju, ritsleting, pengait bra/rok/celana luar.

Pemakaian nikel terus-menerus dapat menyebabkan nuam tersebar ke seluruh tubuh. Sebelum itu terjadi, ganti perhiasan imitasi dengan perhiasan perak mumi atau emas mumi. Selain itu, pilih pakaian yang kancing/pengait/ritsletingnya terbuat dari plastik

ALERGI PARFUM
Dalam parfum, ada banyak zat pewangi individual yang masing-masing muncul dalam parfum yang beriainan. Masing-masing zat tersebut dapat menimbulkan alergi jika tubuh menganggapnya sebagai alergen (pencetus alergi). Alergi parfum biasanya berupa ekzema. Jadi, memakai parfum semprot milik orang lain bisa saja mencetuskan ekzema pada kulit kita.

Langkah awal untuk mengatasi alergi parfum, tinggalkan semua produk yang menggunakan parfum. Misalnya, kosmetika tanpa parfum, sabun dan sampo tanpa parfum. Selanjutnya, Anda bisa pergi ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut zat pewangi apa yang tak dapat ditolerir oleh tubuh.

ANEMIA
Anemia adalah keadaan yang disebabkan oleh rendahnya kadar hemoglobin darah. Hemoglobin adalah senyawa dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut zat oksigen ke dalam sel-sel tubuh.

Penyebab anemia adalah kekurangan zat besi (defisiensi zat besi) dan atau kekurangan vitamin B12, kehilangan darah seperti mimisan maupun menstruasi yang banyak. Selain kehilangan darah setiap bulan, kehamilan juga memicu anemia, karena volume darah saat hamil meningkat sehingga jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah pun meningkat pula.

Jika kekurangan zat besi ini tinggi, sel-sel darah merah pembawa oksigen pun berkurang. Akibatnya, perempuan menjadi pucat, keletihan yang sangat, lemah, berdebar, sesak napas, dan bahkan pingsan. Namun penelitian menunjukkan, bayi dari ibu anemik jarang kekurangan zat besi. Jika ibu sedang hamil, bayi pun berisiko lahir kecil atau prematur.

Yang dapat dilakukan
  • Jika ierdapat gejala anemia, periksalah ke dokter untuk menentukan dan mengobati penyebabnya.
  • Makanlah makanan yang kaya besi, seperti daging berwarna merah, hati, kacang-kacangan kering, buah-buahan kering, sayuran hijau dan gandum.
  • Dalam kehamilan, tambahkan pil besi.
ANOREKSIA NERVOSA
Perempuan sangat memperhatikan tubuhnya dan percaya bahwa kurus, langsing, dan ramping itu indah. Kepercayaan berlebihan ini dapat melahirkan penyakit mental berupa menolak makan.

Gejalanya adalah, merasa gemuk meski bent badannya di bawah ukuran normal, segan atau hilang nafsu makan, kelelahan, lemah, makan dengan rakus untuk kemudian dimuntahkan kembali (bulimia).

Yang dapat dilakukan
* Kunjungi dokter/ahli jiwa jika terdapat tanda-tanda demikian.

BATU EMPEDU
Batu empedu adalah endapan kolesterol (yang terdapat dalam cairan empedu) di dalam kantung empedu. Ini akibat empedu tak dikeluarkan semua dari kantungnya. Jika makin besar, batu-batu ini tidak dapat keluar melalui saluran empedu dan menekan kantung empedu, sehingga menimbulkan nyeri.

Sebagian pakar mengatakan, kaum wanitalah yang cenderung mendapatkan gangguan batu empedu. Dan di antara kaum wanita, mereka yang perangainya tenanglah yang lebih banyak terkena, ketimbang yang penampilannya selalu gelisah. Para pakar kejiwaan juga menyatakan, orang-orang yang batiniah tegang tapi lahiriah tenang.
Sumber: Tabloid Ibu Anak

[+/-] Selengkapnya...

About Me

Foto Saya
ADHE YULIAN P
aku adalah............
Lihat profil lengkapku